Pertama kalinya suku Karo punya Pahlawan Nasional.
Kartun ini untuk Editorial Soramido edisi 2006.

Karena Soramido ini adalah tabloid yang bersifat kedaerahan maka mohon maaf kalau kartunnya pun berbahasa daerah Karo.














Nama sebenarnya adalah Kiras Bangun.
Dia merupakan ulama kelahiran 1852, kampung Batu Karang, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Masyarakat memanggilnya 'Garamata' yang artinya mata merah.

Kiras Bangun menggalang kekuatan lintas agama di Sumatera Utara dan Aceh untuk menentang penjajahan Belanda. Kerjasama yang digalang tersebut menghasilkan pasukan yang disebut pasukan Urung yang beberapa kali terlibat pertempuran dengan Belanda di Tanah Karo. Kiras juga memimpin gerakan bawah tanah di daerah tersebut.

Kiras akhirnya dibuang ke Cipinang bersama kedua anaknya antara tahun 1919-1926. Kiras gugur pada 22 Oktober 1942 dan dimakamkan di Desa Batukarang, Payung, Kabupaten Karo.

Kiras Bangun dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam kaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005.