Buat yang belum tau Baksil... Baksil itu singkatan dari Babakan Siliwangi, letaknya di kota Bandung.
Tak jauh dari Institut yang logonya ada gajahnya (kalau yang ini pasti tau kan ya...)
(Sumber gambar : http://bandung.panduanwisata.id)
Sekarang ini warga Bandung lagi resah dan bersedih hati karena hutan kota Babakan Siliwangi akan dikonversi menjadi kawasan komersial. Duh...ada apa sih dengan pemimpin-pemimpin kota ini? Hutan kecil, dari sedikit area hijau yang masih ada mau dibabat. Mau jadi apa Bandung tercinta ini? Sudah jalanan macet, penuh sampah, panas...semakin eungap saja ntar Bandung ini.
Wahai...bapak-bapak pemimpin jangan hanya berpikir pendapatan dan keuntungan kota Bandung saja donk. Apa belum cukup mall yang bertebaran yang ada sekarang?
Wahai...urang Bandung, penduduk kota Bandung, kalau bapak-bapak pemimpin kita seperti itu kita jangan ikut-ikutan seperti itu ya. Jangan salahkan Pilkada yang sudah lewat. Nggak salah koq kita sudah memilih. Hayu atuh kita bergerak bersama, paling tidak kalau anda tidak setuju Babakan Siliwangi tinggal nama salurkan pendapat anda di petisi online Save Babakan Siliwangi
Wahai...simpatisan kota Bandung, dukung kita juga donk (kaya reality show aja...). Kan enak setiap Sabtu-Minggu anda berkunjung anda mendapatkan Bandung yang segar dan sejuk (walaupun kami ketiban macetnya..hehehe...).
Wahai...para bloger sebarkan petisi ini ya. Mari bergerak bersama seperti bagjapatria.
Dan yang terakhir...jangan cuma berteriak euy... Bertindak walau kecil sekalipun ada gunanya. Salah satunya jangan buang sampah sembarangan lah. Suka sedih kalau lagi di jalan naik motor liat bungkus makanan atau teman-teman sejenisnya melayang dengan nyamannya dari jendela mobil atau angkot. Atau puntung rokok yang juga mendarat dengan mulus di aspal dari tangan teman-teman biker. Saya bukan aktifis lingkungan hidup, saya sedih kalau Bandung dianugrahi julukan 'kota sampah'.
Nggak perlu demo-demoan, cukup dengan memasukkan bungkus makanan, puntung rokok dan teman-teman sejenisnya itu pada tempatnya.
Gampang kan.
Sekarang ini warga Bandung lagi resah dan bersedih hati karena hutan kota Babakan Siliwangi akan dikonversi menjadi kawasan komersial. Duh...ada apa sih dengan pemimpin-pemimpin kota ini? Hutan kecil, dari sedikit area hijau yang masih ada mau dibabat. Mau jadi apa Bandung tercinta ini? Sudah jalanan macet, penuh sampah, panas...semakin eungap saja ntar Bandung ini.
Wahai...bapak-bapak pemimpin jangan hanya berpikir pendapatan dan keuntungan kota Bandung saja donk. Apa belum cukup mall yang bertebaran yang ada sekarang?
Wahai...urang Bandung, penduduk kota Bandung, kalau bapak-bapak pemimpin kita seperti itu kita jangan ikut-ikutan seperti itu ya. Jangan salahkan Pilkada yang sudah lewat. Nggak salah koq kita sudah memilih. Hayu atuh kita bergerak bersama, paling tidak kalau anda tidak setuju Babakan Siliwangi tinggal nama salurkan pendapat anda di petisi online Save Babakan Siliwangi
Wahai...simpatisan kota Bandung, dukung kita juga donk (kaya reality show aja...). Kan enak setiap Sabtu-Minggu anda berkunjung anda mendapatkan Bandung yang segar dan sejuk (walaupun kami ketiban macetnya..hehehe...).
Wahai...para bloger sebarkan petisi ini ya. Mari bergerak bersama seperti bagjapatria.
Dan yang terakhir...jangan cuma berteriak euy... Bertindak walau kecil sekalipun ada gunanya. Salah satunya jangan buang sampah sembarangan lah. Suka sedih kalau lagi di jalan naik motor liat bungkus makanan atau teman-teman sejenisnya melayang dengan nyamannya dari jendela mobil atau angkot. Atau puntung rokok yang juga mendarat dengan mulus di aspal dari tangan teman-teman biker. Saya bukan aktifis lingkungan hidup, saya sedih kalau Bandung dianugrahi julukan 'kota sampah'.
Nggak perlu demo-demoan, cukup dengan memasukkan bungkus makanan, puntung rokok dan teman-teman sejenisnya itu pada tempatnya.
Gampang kan.
yupz..
ReplyDeletejust start from yourself..
sama2 mendukung Baksil Kang..
untuk banner, sepertinya Kang Arthur ini lebih 'bisa' dari saya.. ditunggu kang konfirmasinya..
oh ya.. gtalk Akang udah saya add, tolong diterima
@bagjapatria
ReplyDeleteHalah...lebih 'bisa'...hehehe...nggaklah sama2 bisa koq. Ntar ya saya coba dulu.
Gtalk? belum tuh...
sebenarnya gak susah khan jaga kebersihan. Cuman butuh disiplin aja. Tapi terkadang tempat sampahnya juga sulit dijangkau. Penduduk kita banyak loh, cuman kok bapak/ ibu kebersihannya masih kurang ya yang diperbantukan. Bagus buat lapangan kerja juga khan ..
ReplyDeleteCuma sapa yang mem membantu membayar kerja keras mereka ya ??
Intinya sih kebiasaan. Kita nggak terbiasa buang sampah pada tempatnya. Trus para petinggi kita juga nggak terbiasa menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau. Menyediakan tempat sampah saja susah apalagi meyediakan tenaga kebersihan.
ReplyDeleteYang bayar kerja keras mereka? Ya jelas kita donk..siapa lagi??? Dari Pajak kita, makanya tuh sekarang NPWP lagi digencarin... Udah punya belum? Apa kata dunia...huehehe...
TOLAK Pembangunan Mall di Babakan Siliwangi, tapi kalo soal kegiatan komersil utk perawatan hutan kota yg indah, why not???
ReplyDeleteYang penting, jangan sampe semua bagian dikomersilkan aja.
Yaaa...asal konsisten saja.
ReplyDeleteJanjinya sih 'tidak semua' tapi kenyataannya...
Lihat saja kasus Punclut...