Diambil dari http://karoguide.blogspot.com
Besok pagi tanggal 31 Oktober 2008, 07.00 WIB saya menuju ke barat. Tepatnya belahan barat Indonesia. Lebih tepatnya lagi Medan, Sumatera Utara. Tanah kelahiran saya.
Tapi kali ini tujuan saya selama 3 hari ini bukan ke Medan tapi ke Desa Bintang Meriah, Tanah Karo (Kabupaten Karo). Tetap saja saya pasti menyempatkan diri singgah ke rumah orang tua saya di Medan .
Desa Bintang Meriah, terletak di Kecamatan Kutabuluh, masuk wilayah Kabupaten Karo, SUMUT, biasa dikenal dengan Tanah Karo. Mau tahu lengkapnya silahkan klik di sini. Di negara kita ini Karo dikenal sebagai salah satu sub suku Batak. Batak Karo tepatnya. Walaupun begitu orang-orangnya lebih suka disebut Orang Karo daripada Orang Batak Kenapa begitu? Panjang dan rumit ceritanya..nantilah lain waktu soalnya melibatkan sejarah.
Di desa inilah Ibunda tercinta dilahirkan. Almarhum Ayahanda tercinta juga asli orang Karo hanya saja dilahirkan di tempat yang berbeda. Desa Rumah Kinangkung, masuk daerah Sibolangit sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, SUMUT. Berbatasan dengan Kabupaten Karo. Lengkapnya klik juga di sini. Otomatis tempat kelahiran Ayahanda menjadi kampung halaman saya walaupun saya dilahirkan bukan di sana tapi di Medan. Marga yang saya sandang juga diturunkan dari Alm. Ayahanda tercinta. Dan akan diturunkan terus sampai ke anak cucu. Begitulah tradisi orang Batak pada umumnya.
Dari kota Medan menuju desa Bintang Meriah membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan kenderaan roda empat (Mau lihat peta wilayahnya seperti apa? Klik lagi deh di sini. Ingat patokannya Medan-Kutabuluh) Lalu ngapain sih jauh-jauh ke sana? Keluarga besar mengadakan acara Ngampeken Tulan-tulan, mmm...sederhananya artinya upacara adat pemindahan tulang belulang kakek-nenek saya. Penjelasannya bisa juga dilihat disini. Karena ini upacara besar seluruh keluarga besar dimanapun berada kalau memungkinkan diminta untuk hadir. Itulah alasannya saya jauh-jauh kesana.
Yang pasti bakalan banyak objek foto menarik di sana. Mudah-mudahan nanti saya bisa bawa oleh-oleh foto yang bisa di-share disini. Kalau oleh-oleh kulinernya gimana nge-share-nya disini ya?
Tapi kali ini tujuan saya selama 3 hari ini bukan ke Medan tapi ke Desa Bintang Meriah, Tanah Karo (Kabupaten Karo). Tetap saja saya pasti menyempatkan diri singgah ke rumah orang tua saya di Medan .
Desa Bintang Meriah, terletak di Kecamatan Kutabuluh, masuk wilayah Kabupaten Karo, SUMUT, biasa dikenal dengan Tanah Karo. Mau tahu lengkapnya silahkan klik di sini. Di negara kita ini Karo dikenal sebagai salah satu sub suku Batak. Batak Karo tepatnya. Walaupun begitu orang-orangnya lebih suka disebut Orang Karo daripada Orang Batak Kenapa begitu? Panjang dan rumit ceritanya..nantilah lain waktu soalnya melibatkan sejarah.
Di desa inilah Ibunda tercinta dilahirkan. Almarhum Ayahanda tercinta juga asli orang Karo hanya saja dilahirkan di tempat yang berbeda. Desa Rumah Kinangkung, masuk daerah Sibolangit sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, SUMUT. Berbatasan dengan Kabupaten Karo. Lengkapnya klik juga di sini. Otomatis tempat kelahiran Ayahanda menjadi kampung halaman saya walaupun saya dilahirkan bukan di sana tapi di Medan. Marga yang saya sandang juga diturunkan dari Alm. Ayahanda tercinta. Dan akan diturunkan terus sampai ke anak cucu. Begitulah tradisi orang Batak pada umumnya.
Dari kota Medan menuju desa Bintang Meriah membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan kenderaan roda empat (Mau lihat peta wilayahnya seperti apa? Klik lagi deh di sini. Ingat patokannya Medan-Kutabuluh) Lalu ngapain sih jauh-jauh ke sana? Keluarga besar mengadakan acara Ngampeken Tulan-tulan, mmm...sederhananya artinya upacara adat pemindahan tulang belulang kakek-nenek saya. Penjelasannya bisa juga dilihat disini. Karena ini upacara besar seluruh keluarga besar dimanapun berada kalau memungkinkan diminta untuk hadir. Itulah alasannya saya jauh-jauh kesana.
Yang pasti bakalan banyak objek foto menarik di sana. Mudah-mudahan nanti saya bisa bawa oleh-oleh foto yang bisa di-share disini. Kalau oleh-oleh kulinernya gimana nge-share-nya disini ya?
masih saudara sama jimmi kembaren yah?????
ReplyDeletethanks sudah mampir ke blogku yahh...
God Bless
Halo mas ... makasih komentnya ya.
ReplyDeleteAda info lomba poster mau nggak ???
http://infolomba.blogsome.com/2008/09/27/lomba-poster-edukasi-masyarakat-di-bidang-perbankan/
Selamat berjuang ya mas .. lumayan ada waktu 2 minggu lho.
Salam Kartun
Menuju ke barat... ha ha saya jadi inget lagu "In To The West" oleh Annie Lennox. Kulinernya cukup difoto saja, dan diceritakan seperti Pak Bondan saat mencicipi. Maknyuss.
ReplyDeleteJangan lupa oleh-olenya bos, di email saja gak papa....
ReplyDelete@indah sitepu
ReplyDeletesaudara semarga kali ya...hehehe...
@SukArtOen
Wah, boleh juga tuh mas...tak liatin dulu ya. Tengkyu infonya...
@ericbdg
Boleh..boleh 'ric ntar difotoin deh. Tapi jangan ngiler ya... Maknyusssss banget kulinernya...
@Eno Wijaya
Hehehe...siplah...ntar liat disinilah ya...
kok kita nggak saling kenal ya???hehehhe
ReplyDelete