Sepenggal cerita yang tertinggal menjelang 17 Agustus 2008 yang lalu...

Maksud hati syukuran perayaan 17 Agustusan...eh...malah dapat musibah! Keracunan!
Dalangnya atau penyebab utamanya adalah...nasi kotak!
Bagaimana ceritanya? 2 hari sebelum perayaan kemerdekaan RI yang ke 63, tepatnya 15 Agustus 2008, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan syukuran 17 Agustus. Biasanya, tradisi tiap tahun, disertai dengan perlombaan. Biasalah, standart 17 Agustusan. Tapi kali ini, tahun ini, tanpa perlombaan, hanya syukuran dengan makan siang bersama, gratis!. Nasi kotak yang isinya nasi kuning, daging ayam, tumis bihun, dan sambel oncom. Ada juga yang isinya abon, bihun, perkedel, telor, dan sambel oncom.
Kejadiannya cepat, pukul 11.30 nasi kotak dibagikan bertahap buat 1000 orang. Sebelumnya ada doa ucapan syukur dulu buat kemerdekaan yang sudah kita rasakan selama 63 tahun. Tak lama kemudian usai menyantap makanan banyak karyawan yang mulai merasakan mual-mual dan pusing. Bahkan ada yang muntah dan pingsan. Data resminya sih total 150 orang yang tumbang (info dari HRD). Kalau baca di koran dan TV berbeda-beda jumlahnya, ada yang bilang 125 orang, ada yang 100 orang.

Untungnya saya tidak apa-apa, baik-baik saja, sepertinya tidak semua nasi kotaknya tercemar, hanya beberapa.