08 Juni 2009




Setelah sekian lama absen ngeblog. Ada kasus yang bisa jadi ide 'ngartun', Manohara & ibu Prita.
Kalau yang pertama..ah, males banget, terlalu banyak bumbu, seperti sinetron. Lagipula berawal dari kesalahan sendiri. Nah, kalau kasus Ibu Prita, bukan sekedar berurai air mata tapi juga bikin geram karena ternyata di negara yang sedang belajar berdemokrasi keadilan itu 'abu-abu'! Keadilan buat siapa dulu?

Buat warga negara di negara yang sedang belajar berdemokrasi, berhati-hatilah menyuarakan suaramu sendiri.
Buat setiap konsumen di negara yang sedang belajar berdemokrasi, ternyata konsumen itu bukan raja! Kalau anda merasa dirugikan terpaksalah berbesar hati dan mengelus dada.
Buat setiap RS di negara yang sedang belajar berdemokrasi, ingatlah anda adalah seorang tabib bukan jaksa penuntut!
Buat para bloger dan miliser di negara yang sedang belajar berdemokrasi, memang kita bersuara di dunia maya tapi hukumannya ternyata 100% nyata!
Buat para koruptor di negara yang sedang belajar berdemokrasi, selamat! beruntunglah anda! walaupun sudah merugikan negara dengan nilai M dan T, anda bebas! Bandingkan dengan seorang ibu yang hanya bersuara di dunia maya dituntut 6 tahun...
Buat negara yang sedang belajar berdemokrasi, tega-teganya memisahkan seorang ibu dari anak-anaknya atas nama demokrasi.

Ahhh...namanya juga sedang belajar ya...
tapi...
mau sampai kapan begini terus...